Sebagian dari para calon wirausahawan yang senang menunda-nunda
keinginannya untuk berwirausaha salah satu alasan utama mereka adalah
faktor “modal” selain itu juga karena mereka tidak memiliki kapasitas
mental wirausahawan yang cukup, apabila seseorang yang ingin
berwirausaha namun tidak memiliki mental berwirausaha yang cukup
kemungkinan besar adalah mereka tidak cukup memilik keberanian untuk
mengambil resiko.
Seperti contoh pada ilustrasi berikut ini :
Bu Rani sudah sangat membulatkan tekadnya untuk segera membuka toko kelontong di garasi rumahnya yang selama ini kosong tidak terurus dan dimanfaatkan dengan baik untuk apapun hanya sekedar untuk menampung dua motor tua yang sudah tidak dipakai lagi. Pada awalnya Bu Rani merasa bingung bagaimana untuk mencari modalnya? Namun akhirnya Beliau menemukan sebuah solusi yang menurutnya yang paling aman dan lebih praktis. Yaitu dengan cara menjual perhiasannya sendiri yang akan digunakan sebagai modal usaha untuk membuka toko kelontong, toh selama ini perhiasan tersebut sudah terlalu lama mengganggur tidak pernah terpakai dan hanya tersimpan di lemari pakaian. Daripada tidak ada manfaatnya hanya sebagai barang simpanan saja akhirnya Beliau berniat untuk menjual perhiasannya yang apabila sudah terjual, uang hasil penjualannya tersebut rasanya sudah cukup diperkirakan sebagai modal awal untuk membeli etalase dan mengisi toko dengan barang-barang pokok untuk berjualan toko kelontong.
Sejak dulu apabila berbicara tentang modal memang sudah merupakan masalah lama yang seringkali menjadi penghalang untuk memulai usaha sendiri. Sebagian besar dari mereka yang beranggapan bahwa dalam membuka suatu usaha diperlukan modal yang sangat besar agar usaha mereka dapat mulai berjalan dengan stabil dan normal seperti usaha pada umumnya untuk dapat selalu bergarak untuk memutar uang. Hal ini disebabkan karena kebanyakan dari usaha yang akan dilakukan masih terlalu mengandalkan dari angan-angan belaka, sementara kita masih belum berani untuk melangkah melakukan action/mencoba untuk membuka bisnis sendiri dengan membuat rincian kebutuhan secara jelas dan pasti. Sehingga yang selalu terlihat dalam bayang-bayang adalah keperluan penyerapan modal usaha yang sangat besar. Masuk juga : modal untuk memperoleh tempat, modal untuk kebutuhan toko, modal bagaimana untuk mengisi toko, dan juga sarana-sarana lain yang dapat menunjang untuk membuka usaha toko kelontong.
Padahal sebenarnya membangung usaha (meskipun kecil) bisa saja dimulai dengan modal seadanya. Apalagi jika berbicara tentang toko kelontong, kita dapat memulai usaha dengan modal kecil. Tentu saja hal ini berhubungan dengan seberapa luas kapasitas toko yang akan kita buka dan sudahkah sebanding dengan seberapa besar presentase keuntungan yang dapat kita peroleh.
Seorang Bob Sadino yang mengatakan bahwa : “Calon-Calon pengusaha yang banyak menunda untuk berwirausaha dengan alasan utama mereka sebagai modal sebenarnya, selain kurang bermental wirausaha, juga hanyalah sebagai orang-orang yang tidak berani untuk mengambil resiko.”
Dengan modal kemauan yang kuat dan semangat yang tinggi, kita bisa saja memanfaatkan tabungan, uang pribadi, uang pension, uang arisan, atau apapun barang yang bisa dengan mudah untuk diuangkan. Misalnya saja : perhiasan (Bu Rani Ilustrasi), kendaraan, barang elektronik, atau benda-benda bekas yang sebenarnya tidak terlalu penting untuk dimiliki dan masih memiliki nilai jual untuk diuangankan. Bahkan Anda juga dapat memanfaatkan uang pinjaman (jika harus), namun Anda harus mampu untuk memperhitungkan terlebih dahulu seberapa besar tingkat keberhasilannya dan seberapa besar kemungkinan Anda untuk sanggup membayarnya kembali (plus bunga) jika pinjaman berbunga.
Untuk lebih amannya kita dapat membuka toko kelonting dengan dana (pribadi) yang ada terlebih dahulu. Setelah seberapa besar prospek untuk penjualan yang kemungkinan dapat untuk diperoleh, barulah Anda mulai bisa untuk melirik alternatif lain untuk memperbesar toko dengan jalan (uang pinjaman).
Uang pinjaman dapat diperoleh dari sumber mana saja, bisa dari keluarga dekat terlebih dahulu, koperasi simpan pinjam namun jika tidak ada pilihan lain, jalan terakhir barulah Anda memilih bank sebagai sumber pinjaman modal. Jika toko sudah mulai dibuka, apalagi jika sudah berjalan dengan baik dan stabil termasuk hubungan baik Anda dengan para pemasok maupun pelanggan, maka untuk tawaran pinjaman tersebut akan mengalir dengan sendirinya. Anda tidak harus repot-repot lagi untuk mendatangi sumbernya.
Petugas pemasar pinjaman dari banyak bank akan terus berdatanan untuk dapat menawarkan jasanya. Hanya saja kita harus mampu untuk menyeleksi sumber pinjaman mana yang akan kita pilih. Terutama yang berkaitan dengan besar kecilnya jumlah biaya pinjaman yang akan kita tanggung selanjutnya.
Kita juga harus mampu untuk memperhitungkan seberapa besar pinjaman tepat untuk modal toko yang akan kita buka. Agar pinjaman tersebut pada kemudian hari tidak sampai menjadi boomerang yang dapat mengganggu tingkat stabilitas toko kita. Pinjaman dalam jumlah yang terlalu besar bahkan jauh diatas kebutuhan kita, lebih cenderung menyebabkan kita akan semakin terlena untuk membelanjakan kepada hal-hal yang sama sekali tidak relevan dengan bisnis yang saat ini sedang kita bangun.
Banyak sekali diantara bank-bank saat ini yang menawarkan pinjaman dengan proses yang cepat dan kita tidak perlu ribet dengan berbagai persyaratan yang mengikat. Karena pihak pemasar pinjaman sendiri yang akan membantu kita untuk mengurusnya. Mungkin inilah yang bisa menjadikan solusi bagi mereka yang tidak begitu paham atau tidak mau repot-repot dengan urusan administrasi bank. Yang perlu dipikirkan adalah seberapa besar kemampuan kita dalam membayar angsuran setiap bulannya. Serta apakah keuntungan yang telah kita peroleh sudah sangat sesuai dengan seberapa besar biaya pinjaman yang seharusnya kita bayar setiap bulannya.
Jika Anda kebetulan memiliki kartu kredit, maka hal inipun dapat menjadi solusi yang lebih praktis agar menjadi salah satu sumber permodalan pada toko Anda. Sangat banyak sekali sumber barang yang melayani kartu kredit. Kita dapat memilih barang yang lebih cepat laku, sehingga uang penjualannya akan dapat menambah perputaran uang pada toko kita, minimal selama satu bulan sampai satu setengah bulan. Dapat juga kita pergunakan untuk barang yang lebih cepat laku, sehingga uang kontan yang kita bayarkan tidak akan pernah berhenti sebagai stok barang.
Dengan membuka toko kelontong dari rumah, berarti satu modal besar sudah kita miliki. Yang menjadi masalah selanjutnya adalah bagaimana memilih barang dengan tepat untuk keperluan mengisi stock barang pada toko kita? Bagaimana caranya untuk mengetahui barang apa saja yang paling diinginkan oleh para pembeli?
Silahkan membaca pada artikel selanjutnya dengan judul : PEMILIHAN BARANG YANG TEPAT SOLUSI MENGISI STOCK TOKO KELONTONG.
Seperti contoh pada ilustrasi berikut ini :
Bu Rani sudah sangat membulatkan tekadnya untuk segera membuka toko kelontong di garasi rumahnya yang selama ini kosong tidak terurus dan dimanfaatkan dengan baik untuk apapun hanya sekedar untuk menampung dua motor tua yang sudah tidak dipakai lagi. Pada awalnya Bu Rani merasa bingung bagaimana untuk mencari modalnya? Namun akhirnya Beliau menemukan sebuah solusi yang menurutnya yang paling aman dan lebih praktis. Yaitu dengan cara menjual perhiasannya sendiri yang akan digunakan sebagai modal usaha untuk membuka toko kelontong, toh selama ini perhiasan tersebut sudah terlalu lama mengganggur tidak pernah terpakai dan hanya tersimpan di lemari pakaian. Daripada tidak ada manfaatnya hanya sebagai barang simpanan saja akhirnya Beliau berniat untuk menjual perhiasannya yang apabila sudah terjual, uang hasil penjualannya tersebut rasanya sudah cukup diperkirakan sebagai modal awal untuk membeli etalase dan mengisi toko dengan barang-barang pokok untuk berjualan toko kelontong.
Sejak dulu apabila berbicara tentang modal memang sudah merupakan masalah lama yang seringkali menjadi penghalang untuk memulai usaha sendiri. Sebagian besar dari mereka yang beranggapan bahwa dalam membuka suatu usaha diperlukan modal yang sangat besar agar usaha mereka dapat mulai berjalan dengan stabil dan normal seperti usaha pada umumnya untuk dapat selalu bergarak untuk memutar uang. Hal ini disebabkan karena kebanyakan dari usaha yang akan dilakukan masih terlalu mengandalkan dari angan-angan belaka, sementara kita masih belum berani untuk melangkah melakukan action/mencoba untuk membuka bisnis sendiri dengan membuat rincian kebutuhan secara jelas dan pasti. Sehingga yang selalu terlihat dalam bayang-bayang adalah keperluan penyerapan modal usaha yang sangat besar. Masuk juga : modal untuk memperoleh tempat, modal untuk kebutuhan toko, modal bagaimana untuk mengisi toko, dan juga sarana-sarana lain yang dapat menunjang untuk membuka usaha toko kelontong.
Padahal sebenarnya membangung usaha (meskipun kecil) bisa saja dimulai dengan modal seadanya. Apalagi jika berbicara tentang toko kelontong, kita dapat memulai usaha dengan modal kecil. Tentu saja hal ini berhubungan dengan seberapa luas kapasitas toko yang akan kita buka dan sudahkah sebanding dengan seberapa besar presentase keuntungan yang dapat kita peroleh.
Seorang Bob Sadino yang mengatakan bahwa : “Calon-Calon pengusaha yang banyak menunda untuk berwirausaha dengan alasan utama mereka sebagai modal sebenarnya, selain kurang bermental wirausaha, juga hanyalah sebagai orang-orang yang tidak berani untuk mengambil resiko.”
Dengan modal kemauan yang kuat dan semangat yang tinggi, kita bisa saja memanfaatkan tabungan, uang pribadi, uang pension, uang arisan, atau apapun barang yang bisa dengan mudah untuk diuangkan. Misalnya saja : perhiasan (Bu Rani Ilustrasi), kendaraan, barang elektronik, atau benda-benda bekas yang sebenarnya tidak terlalu penting untuk dimiliki dan masih memiliki nilai jual untuk diuangankan. Bahkan Anda juga dapat memanfaatkan uang pinjaman (jika harus), namun Anda harus mampu untuk memperhitungkan terlebih dahulu seberapa besar tingkat keberhasilannya dan seberapa besar kemungkinan Anda untuk sanggup membayarnya kembali (plus bunga) jika pinjaman berbunga.
Untuk lebih amannya kita dapat membuka toko kelonting dengan dana (pribadi) yang ada terlebih dahulu. Setelah seberapa besar prospek untuk penjualan yang kemungkinan dapat untuk diperoleh, barulah Anda mulai bisa untuk melirik alternatif lain untuk memperbesar toko dengan jalan (uang pinjaman).
Uang pinjaman dapat diperoleh dari sumber mana saja, bisa dari keluarga dekat terlebih dahulu, koperasi simpan pinjam namun jika tidak ada pilihan lain, jalan terakhir barulah Anda memilih bank sebagai sumber pinjaman modal. Jika toko sudah mulai dibuka, apalagi jika sudah berjalan dengan baik dan stabil termasuk hubungan baik Anda dengan para pemasok maupun pelanggan, maka untuk tawaran pinjaman tersebut akan mengalir dengan sendirinya. Anda tidak harus repot-repot lagi untuk mendatangi sumbernya.
Petugas pemasar pinjaman dari banyak bank akan terus berdatanan untuk dapat menawarkan jasanya. Hanya saja kita harus mampu untuk menyeleksi sumber pinjaman mana yang akan kita pilih. Terutama yang berkaitan dengan besar kecilnya jumlah biaya pinjaman yang akan kita tanggung selanjutnya.
Kita juga harus mampu untuk memperhitungkan seberapa besar pinjaman tepat untuk modal toko yang akan kita buka. Agar pinjaman tersebut pada kemudian hari tidak sampai menjadi boomerang yang dapat mengganggu tingkat stabilitas toko kita. Pinjaman dalam jumlah yang terlalu besar bahkan jauh diatas kebutuhan kita, lebih cenderung menyebabkan kita akan semakin terlena untuk membelanjakan kepada hal-hal yang sama sekali tidak relevan dengan bisnis yang saat ini sedang kita bangun.
Banyak sekali diantara bank-bank saat ini yang menawarkan pinjaman dengan proses yang cepat dan kita tidak perlu ribet dengan berbagai persyaratan yang mengikat. Karena pihak pemasar pinjaman sendiri yang akan membantu kita untuk mengurusnya. Mungkin inilah yang bisa menjadikan solusi bagi mereka yang tidak begitu paham atau tidak mau repot-repot dengan urusan administrasi bank. Yang perlu dipikirkan adalah seberapa besar kemampuan kita dalam membayar angsuran setiap bulannya. Serta apakah keuntungan yang telah kita peroleh sudah sangat sesuai dengan seberapa besar biaya pinjaman yang seharusnya kita bayar setiap bulannya.
Jika Anda kebetulan memiliki kartu kredit, maka hal inipun dapat menjadi solusi yang lebih praktis agar menjadi salah satu sumber permodalan pada toko Anda. Sangat banyak sekali sumber barang yang melayani kartu kredit. Kita dapat memilih barang yang lebih cepat laku, sehingga uang penjualannya akan dapat menambah perputaran uang pada toko kita, minimal selama satu bulan sampai satu setengah bulan. Dapat juga kita pergunakan untuk barang yang lebih cepat laku, sehingga uang kontan yang kita bayarkan tidak akan pernah berhenti sebagai stok barang.
Dengan membuka toko kelontong dari rumah, berarti satu modal besar sudah kita miliki. Yang menjadi masalah selanjutnya adalah bagaimana memilih barang dengan tepat untuk keperluan mengisi stock barang pada toko kita? Bagaimana caranya untuk mengetahui barang apa saja yang paling diinginkan oleh para pembeli?
Silahkan membaca pada artikel selanjutnya dengan judul : PEMILIHAN BARANG YANG TEPAT SOLUSI MENGISI STOCK TOKO KELONTONG.
No comments:
Post a Comment